Rabu, 24 Oktober 2012

dampak negatif dari internet secara umum


Apa saja ya?? dampak negatif dari internet secara umum?


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhM0oLhFrkCurpR1Zu2QlTs3gy0HQVGBs0D8B-Le65gUV6CAh1QxelJaqE5PUVoX-KENusK1XCD3-lV_azejBgTqu3RAs1MeoaUaVeKAQNqATX5P1SQkpMpn7qgDjRYZifqsFABEYaQmDQ/s1600/dampak%252Bnegatif%252Binternet%25252C%252Bdampak%252Bnegatif%252Binternet.jpg
       Diantara sekian banyak manfaat internet ternyata ada juga dampak negativ nya misalnya saja jika
tidak di gunakan secara bijak. Namun tidak sedikit pula pengaruh negatif yang ditimbulkan internet. misalnya saja


1. Penipuan

Penipuan terbilah cukup marak terjadi di internet, hal ini terjadi di karenakan adanya kemudahan transaksi tanpa-tatap muka yang kemudian berujung pada mudahnya seseorang di tibu oleh orang lain.

2. P*rn*grafi

Banyak yang menganggap bahwa internet identik dengan pornografi, saya kira hal tersebut emmang tidak salah, mengingat internet dapat digunakan untuk kegiatan yang sifatnya porngrafi. Bayangkan saya dengan internet seseorang bias mengaksek homepage atau situs yang berisikan content khusus dewasa, artinya bahwa dengan kemudahan ini seseorang akan dengan mudah menemukan hal-hal yang berbau porno.

2. Perjudian

Sudah tidak dapat dipungkiri bahwa dengan adanya internet, sangat menguntungkan bagi pelaku perjudian, betapa tidak, perjudian di sekarang inis emakin makak, bahkan perjudian di internet diatus dengan sedemikian ruma sehingga seseorang yang melakukan judi dapat berada di tempat yang sangat jauh.

3. mengabaikan kehidupan social.

Adakalanya seseorang yang telah kecanduan internet, bisa saja menghiraukan social disekelilingnya, orang tersebut bisa terpaku seharian di internet tanpa tahu apa yang ada di lingkunagnnya, hal ini memang cukup berbahaya jika terjadi, untuk itulah jia anda seorang netter, sebisa mungkin luangkan waktu untuk sekedar berbincang atau bercakap-cakap dengan masyrakat sekitar.

4. Kecanduan internet.

Internetpun bisa menyebabkan ketergantungan (hal ini biasa terjadi ketika seseorang telah sangat suka terhadap jejaring social ataupun game online ) hingga mengakibatkan lupa waktu dalam kehidupannya.

Beberapa berita melansir adanya penculikan anak atau kasus pelarian anak di bawah umur yang berawal dari situs pertemanan atau jejaring sosial di internet. Sifat anak yang mudah percaya pada siapa pun memungkinkan terjadinya hal tersebut.


Porn*grafi adalah pengaruh negatif internet lainnya. Banyak siswa yang ditengarai sering berkunjung ke situs-situs yang berisi gambar atau cerita p*rn*. Hal ini tentu saja merupakan situasi yang sangat memprihatinkan.


Kecanduan permainan online yang melanda pada siswa juga merupakan pengaruh negatif internet. Kecanduan dan ketergantungan dapat membuat siswa kehabisan waktu dan energi untuk bermain. Akibatnya prestasi siswa pun menurun. 


Dampak terhadap Perekmbangan Fisik
   Awal masa perkembangan anak-anak banyak ditekankan pada manipulasi fisik yang dikoordinasikan melalui observasi dan interaksi sosial mengenai dampak dari manipulasi (Pierce, 1994). “Mengambil” pengalaman adalah penting untuk konsep perkembangan seperti percakapan dan hubungan sebab-akibat.  Belum ada bukti bahwa manipulasi virtual akan menghasilkan keterampilan intelektual yang sama terhadap kepribadian sebagaimana yang datang dari hasil manipulasi fisik.
Internet memberikan akses yang cepat dan mudah ke sejumlah besar informasi, bahkan nyaris tak terbatas. Padahal, praktek semestinya dalam awal perkembangan anak adalah dengan membatasi anak-anak dalam mendapatkan informasi, yang dilakukan dengan cara menyederhanakan pesan dan susunan kontennya. Mengingat adanya laporan dampak negatif informasi yang berlebihan pada beberapa orang dewasa, seperti “sindrom kelebihan informasi,” maka volume informasi tersebut kemungkinan bisa membingungkan anak-anak yang masih memiliki struktur fisik dan kognitif yang belum memadai (Pierce, 1994).
Dampak terhadap Perkembangan kognitif
Banyak informasi yang diposting di Internet yang nyata-nyata melanggar aturan. Dengan demikian anak-anak sangat tergantung pada orang dewasa untuk memvalidasi apa yang mereka lihat, dengar dan rasakan melalui internet. Informasi di Internet bersifat tidak terkendali dan belum ada cara untuk memeriksa tingkat akurasinya, maupun cara praktis untuk memastikan kebenaran rujukannya (Pierce, 1994). Konsekuensi internet di hadapan anak adalah bahwa mereka belum mampu membedakan antara mana yang benar-benar ada dan mana yang tidak nyata, dan mereka belum mampu untuk menguji realitas di dunia maya.
Profesor James Collins, seorang spesialis di Universitas Negara Bagian New York, di Buffalo, melihat beberapa masalah yang muncul dalam bidang pendidikan yang terjadi pada anak-anak sekolah yang secara langsung dapat ditelusuri dari ekspose mereka ke dunia online. Banyak siswa yang menjiplak proyek-proyek penelitian ketika mereka menghadapi kesulitan dalam melakukannya. Pengaruh negatif ini ternyata tidak saja menjadi ancaman para pelajar di sekolah menengah, akan tetapi termasuk bagi mereka yang berada di perguruan tinggi. Di sebuah universitas besar di New York, tingkat putus sekolah di kalangan mahasiswa baru, meningkat secara dramatis akibat meningkatnya interaksi mereka terhadap komputer dan akses internet. Administrator universitas menyatakan bahwa 43% angka putus sekolah tersebut adalah akibat mereka banyak menghabiskan malamnya di dunia Internet.
Dampak terhadap Perkembangan Sosial
     Internet dapat memperkaya pengetahuan anak-anak dan mendukung kegiatan pembelajaran mereka di sekolah, sekaligus dapat menjadi media untuk membangun kreatifitas dan intelektualitas, baik secara individu maupun bersama dengan orang lain. Namun, apabila disalahgunakan, penggunaan Internet juga dapat mengganggu anak-anak dalam melakukan kegiatan penting lain seperti mengerjakan PR, pekerjaan rutin di rumah, menikmati waktu bersama keluarga, ataupun bermain dengan teman-temannya. Michael A. Weinstein, profesor Ilmu Politik di Universitas Purdue percaya bahwa penggunaan internet akan “menghilangkan kecerdasan dan keterampilan serta kesabaran dalam melakukan hubungan sosial di dunia nyata”. Selain itu, ada kekhawatiran serius mengenai perkembangan konten yang cenderung tidak pantas, seperti kekerasan, kebohongan, kebencian, info sampah, pornografi, dan sejenisnya.
Internet telah memberikan sebuah fasilitas mudah dalam mendapatkan berbagai informasi. Namun mengingat akan sisi negatifnya, terutama terhadap perkembangan anak-anak, maka tugas orang tua atau orang dewasa lainnyalah untuk mendampingi mereka sehingga perkembangannya tidak mengalami penyimpangan.

      Dengan tujuan di antaranya untuk meminimalisasi dampak negatif penggunaan internet di Indonesia, Menteri Komunikasi dan Informatika Mohammad Nuh pada tanggal 23 Pebruari 2009 telah memimpin rapat berbagai lintas sektoral dan berbagai unsur masyarakat yang mengawali (kick off) pelaksanaan sosialisasi penggunaan internet sehat. Menteri Kominfo (yang didampingi oleh Sekjen Departemen Kominfo Ashwin Sasongko dan Dirjen Aplikasi Telematika Cahyana Ahmadjayadi) dalam rapat tersebut mengharapkan agar program internet sehat ini dengan pola yang saling melengkapi satu sama lain dapat dijadikan salah satu upaya untuk minimalisasi dampak negatif penggunaan internet, karena selain sisi negatifnya terbukti internet juga memungkinkan tersedianya dampak positif yang luar biasa banyaknya. Sehubungan dengan itu, menurut Menteri Kominfo, dibutuhkan 4 strategi untuk menopang program tersebut, yaitu diawali dengan penggunaan society user approach. Pendekatan ini menuntut adanya self control awal dari diri individu atau komunitas itu sendiri. Strategi yang kedua adalah berupa technical approach yang diwarnai dengan pemberdayaan berbagai daya kreatif yang beragam untuk mencapai tujuan internet sehat yang dikembangkan oleh berbagai pihak. Yang ketiga adalah cooperative approach, dimana pendekatan ini memberikan suatu kesadaran bersama tentang dibutuhkannya kerjasama yang sinergis di antara berbagai pihak. Kasus penanganan yang sangat efektif terhadap masalah film Fitna yang kontroversial beberapa waktu lalu memberi pelajaran berharga, bahwa Departemen Kominfo merasa cukup efektif dalam memperoleh dukungan dari berbagai pihak untuk mengatasinya secara cepat denganminimalisasi reaksi yang berlebihan. Dan strategi yang keempat adalah pelaksansaan penegakan hukum berdasarkan ketentuan yang berlaku. 
       Rapat kick off sosialisasi internet sehat ini dihadiri oleh sejumlah perwakilan yang tergabung di dalam Tim Sosialisasi Internet Sehat yang pembentukan timnya adalah berdasarkan Keputusan Menteri Kominfo No. 28/KEP/M.KOMINFO/1/20009 tentang Tim Sosialisasi Internet Sehat, yang melibatkan berbagai pihak, di antaranya beberapa pejabat di lingkungan departemen Kominfo, Mabes Polri, MUI, PP Muhamadiyah, PB NU, PGI, KWI, Parisada Hindu Dharma Indonesia, Kowani, Depdiknas, Depag, APJII dan lain sebagainya. Sosialisasi internet sehat ini bukan yang pertama-kalinya difasilitasi oleh Departemen Kominfo, karena pada waktu-waktu yang lalu dilakukan dengan mengacu pada Keputusan Dirjen Aplikasi Telematika No. 43/KEP/DJAT/KOMINFO/7/2008 tentang Tim Pelaksana Sosialisasi, Kampanye dan Pemanfaatan Internet Sehat – 2008, yang ditanda-tangani oleh Dirjen Aplikasi Telematika Cahyana Ahmadjayadi pada tanggal 15 Juli 2008. Tim sosialisasi kali ini mempunyai tugas: menerima aduan masyarakat perorangan maupun kelompok mengenai dugaan pelanggaran konten multimedia, mengklarifikasi dan memverifikasi aduan, menyelenggaraan sidang panel yudikasi dan memutuskan tindak lanjut aduan, melakukan sosialisasi dan edukasi masyarakat tentang pemanfaatan internet sehat, dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugasnya secara berkala kepada Menteri Kominfo. Kepala Pusat Informasi dan Humas Depkominfo, Gatot

Tidak ada komentar:

Posting Komentar