Apa saja ya?? dampak negatif dari internet secara umum?
Diantara sekian banyak manfaat internet ternyata ada juga dampak negativ
nya misalnya saja jika
tidak di gunakan secara bijak. Namun tidak sedikit pula pengaruh negatif yang ditimbulkan internet. misalnya saja
1. Penipuan
Penipuan terbilah cukup marak terjadi di internet, hal ini terjadi di karenakan adanya kemudahan transaksi tanpa-tatap muka yang kemudian berujung pada mudahnya seseorang di tibu oleh orang lain.
2. P*rn*grafi
Banyak yang menganggap bahwa internet identik dengan pornografi, saya kira hal tersebut emmang tidak salah, mengingat internet dapat digunakan untuk kegiatan yang sifatnya porngrafi. Bayangkan saya dengan internet seseorang bias mengaksek homepage atau situs yang berisikan content khusus dewasa, artinya bahwa dengan kemudahan ini seseorang akan dengan mudah menemukan hal-hal yang berbau porno.
2. Perjudian
Sudah tidak dapat dipungkiri bahwa dengan adanya internet, sangat menguntungkan bagi pelaku perjudian, betapa tidak, perjudian di sekarang inis emakin makak, bahkan perjudian di internet diatus dengan sedemikian ruma sehingga seseorang yang melakukan judi dapat berada di tempat yang sangat jauh.
3. mengabaikan kehidupan social.
Adakalanya seseorang yang telah kecanduan internet, bisa saja menghiraukan social disekelilingnya, orang tersebut bisa terpaku seharian di internet tanpa tahu apa yang ada di lingkunagnnya, hal ini memang cukup berbahaya jika terjadi, untuk itulah jia anda seorang netter, sebisa mungkin luangkan waktu untuk sekedar berbincang atau bercakap-cakap dengan masyrakat sekitar.
4. Kecanduan internet.
Internetpun bisa menyebabkan ketergantungan (hal ini biasa terjadi ketika seseorang telah sangat suka terhadap jejaring social ataupun game online ) hingga mengakibatkan lupa waktu dalam kehidupannya.
Beberapa berita melansir adanya penculikan anak atau kasus pelarian anak di bawah umur yang berawal dari situs pertemanan atau jejaring sosial di internet. Sifat anak yang mudah percaya pada siapa pun memungkinkan terjadinya hal tersebut.
Porn*grafi adalah pengaruh negatif internet lainnya. Banyak siswa yang ditengarai sering berkunjung ke situs-situs yang berisi gambar atau cerita p*rn*. Hal ini tentu saja merupakan situasi yang sangat memprihatinkan.
Kecanduan permainan online yang melanda pada siswa juga merupakan pengaruh negatif internet. Kecanduan dan ketergantungan dapat membuat siswa kehabisan waktu dan energi untuk bermain. Akibatnya prestasi siswa pun menurun.
tidak di gunakan secara bijak. Namun tidak sedikit pula pengaruh negatif yang ditimbulkan internet. misalnya saja
1. Penipuan
Penipuan terbilah cukup marak terjadi di internet, hal ini terjadi di karenakan adanya kemudahan transaksi tanpa-tatap muka yang kemudian berujung pada mudahnya seseorang di tibu oleh orang lain.
2. P*rn*grafi
Banyak yang menganggap bahwa internet identik dengan pornografi, saya kira hal tersebut emmang tidak salah, mengingat internet dapat digunakan untuk kegiatan yang sifatnya porngrafi. Bayangkan saya dengan internet seseorang bias mengaksek homepage atau situs yang berisikan content khusus dewasa, artinya bahwa dengan kemudahan ini seseorang akan dengan mudah menemukan hal-hal yang berbau porno.
2. Perjudian
Sudah tidak dapat dipungkiri bahwa dengan adanya internet, sangat menguntungkan bagi pelaku perjudian, betapa tidak, perjudian di sekarang inis emakin makak, bahkan perjudian di internet diatus dengan sedemikian ruma sehingga seseorang yang melakukan judi dapat berada di tempat yang sangat jauh.
3. mengabaikan kehidupan social.
Adakalanya seseorang yang telah kecanduan internet, bisa saja menghiraukan social disekelilingnya, orang tersebut bisa terpaku seharian di internet tanpa tahu apa yang ada di lingkunagnnya, hal ini memang cukup berbahaya jika terjadi, untuk itulah jia anda seorang netter, sebisa mungkin luangkan waktu untuk sekedar berbincang atau bercakap-cakap dengan masyrakat sekitar.
4. Kecanduan internet.
Internetpun bisa menyebabkan ketergantungan (hal ini biasa terjadi ketika seseorang telah sangat suka terhadap jejaring social ataupun game online ) hingga mengakibatkan lupa waktu dalam kehidupannya.
Beberapa berita melansir adanya penculikan anak atau kasus pelarian anak di bawah umur yang berawal dari situs pertemanan atau jejaring sosial di internet. Sifat anak yang mudah percaya pada siapa pun memungkinkan terjadinya hal tersebut.
Porn*grafi adalah pengaruh negatif internet lainnya. Banyak siswa yang ditengarai sering berkunjung ke situs-situs yang berisi gambar atau cerita p*rn*. Hal ini tentu saja merupakan situasi yang sangat memprihatinkan.
Kecanduan permainan online yang melanda pada siswa juga merupakan pengaruh negatif internet. Kecanduan dan ketergantungan dapat membuat siswa kehabisan waktu dan energi untuk bermain. Akibatnya prestasi siswa pun menurun.
Dampak terhadap Perekmbangan
Fisik
Awal masa perkembangan anak-anak banyak
ditekankan pada manipulasi fisik yang dikoordinasikan melalui observasi
dan interaksi sosial mengenai dampak dari manipulasi (Pierce, 1994).
“Mengambil” pengalaman adalah penting untuk konsep perkembangan seperti
percakapan dan hubungan sebab-akibat. Belum ada bukti bahwa manipulasi
virtual akan menghasilkan keterampilan intelektual yang sama terhadap
kepribadian sebagaimana yang datang dari hasil manipulasi fisik.
Internet memberikan akses yang cepat dan
mudah ke sejumlah besar informasi, bahkan nyaris tak terbatas. Padahal,
praktek semestinya dalam awal perkembangan anak adalah dengan membatasi
anak-anak dalam mendapatkan informasi, yang dilakukan dengan cara
menyederhanakan pesan dan susunan kontennya. Mengingat adanya laporan
dampak negatif informasi yang berlebihan pada beberapa orang dewasa,
seperti “sindrom kelebihan informasi,” maka volume informasi tersebut
kemungkinan bisa membingungkan anak-anak yang masih memiliki struktur
fisik dan kognitif yang belum memadai (Pierce, 1994).
Dampak terhadap Perkembangan
kognitif
Banyak informasi yang diposting di
Internet yang nyata-nyata melanggar aturan. Dengan demikian anak-anak
sangat tergantung pada orang dewasa untuk memvalidasi apa yang mereka
lihat, dengar dan rasakan melalui internet. Informasi di Internet
bersifat tidak terkendali dan belum ada cara untuk memeriksa tingkat
akurasinya, maupun cara praktis untuk memastikan kebenaran rujukannya
(Pierce, 1994). Konsekuensi internet di hadapan anak adalah bahwa mereka
belum mampu membedakan antara mana yang benar-benar ada dan mana yang
tidak nyata, dan mereka belum mampu untuk menguji realitas di dunia
maya.
Profesor James Collins, seorang
spesialis di Universitas Negara Bagian New York, di Buffalo, melihat
beberapa masalah yang muncul dalam bidang pendidikan yang terjadi pada
anak-anak sekolah yang secara langsung dapat ditelusuri dari ekspose
mereka ke dunia online. Banyak siswa yang menjiplak proyek-proyek
penelitian ketika mereka menghadapi kesulitan dalam melakukannya.
Pengaruh negatif ini ternyata tidak saja menjadi ancaman para pelajar di
sekolah menengah, akan tetapi termasuk bagi mereka yang berada di
perguruan tinggi. Di sebuah universitas besar di New York, tingkat putus
sekolah di kalangan mahasiswa baru, meningkat secara dramatis akibat
meningkatnya interaksi mereka terhadap komputer dan akses internet.
Administrator universitas menyatakan bahwa 43% angka putus sekolah
tersebut adalah akibat mereka banyak menghabiskan malamnya di dunia
Internet.
Dampak terhadap Perkembangan
Sosial
Internet dapat memperkaya pengetahuan
anak-anak dan mendukung kegiatan pembelajaran mereka di sekolah,
sekaligus dapat menjadi media untuk membangun kreatifitas dan
intelektualitas, baik secara individu maupun bersama dengan orang lain.
Namun, apabila disalahgunakan, penggunaan Internet juga dapat mengganggu
anak-anak dalam melakukan kegiatan penting lain seperti mengerjakan PR,
pekerjaan rutin di rumah, menikmati waktu bersama keluarga, ataupun
bermain dengan teman-temannya. Michael A. Weinstein, profesor Ilmu
Politik di Universitas Purdue percaya bahwa penggunaan internet akan
“menghilangkan kecerdasan dan keterampilan serta kesabaran dalam
melakukan hubungan sosial di dunia nyata”. Selain itu, ada kekhawatiran
serius mengenai perkembangan konten yang cenderung tidak pantas, seperti
kekerasan, kebohongan, kebencian, info sampah, pornografi, dan
sejenisnya.
Internet telah memberikan sebuah
fasilitas mudah dalam mendapatkan berbagai informasi. Namun mengingat
akan sisi negatifnya, terutama terhadap perkembangan anak-anak, maka
tugas orang tua atau orang dewasa lainnyalah untuk mendampingi mereka
sehingga perkembangannya tidak mengalami penyimpangan.
Dengan tujuan di antaranya untuk meminimalisasi dampak negatif penggunaan internet di Indonesia, Menteri Komunikasi dan Informatika Mohammad Nuh pada tanggal 23 Pebruari 2009 telah memimpin rapat berbagai lintas sektoral dan berbagai unsur masyarakat yang mengawali (kick off) pelaksanaan sosialisasi penggunaan internet sehat. Menteri Kominfo (yang didampingi oleh Sekjen Departemen Kominfo Ashwin Sasongko dan Dirjen Aplikasi Telematika Cahyana Ahmadjayadi) dalam rapat tersebut mengharapkan agar program internet sehat ini dengan pola yang saling melengkapi satu sama lain dapat dijadikan salah satu upaya untuk minimalisasi dampak negatif penggunaan internet, karena selain sisi negatifnya terbukti internet juga memungkinkan tersedianya dampak positif yang luar biasa banyaknya. Sehubungan dengan itu, menurut Menteri Kominfo, dibutuhkan 4 strategi untuk menopang program tersebut, yaitu diawali dengan penggunaan society user approach. Pendekatan ini menuntut adanya self control awal dari diri individu atau komunitas itu sendiri. Strategi yang kedua adalah berupa technical approach yang diwarnai dengan pemberdayaan berbagai daya kreatif yang beragam untuk mencapai tujuan internet sehat yang dikembangkan oleh berbagai pihak. Yang ketiga adalah cooperative approach, dimana pendekatan ini memberikan suatu kesadaran bersama tentang dibutuhkannya kerjasama yang sinergis di antara berbagai pihak. Kasus penanganan yang sangat efektif terhadap masalah film Fitna yang kontroversial beberapa waktu lalu memberi pelajaran berharga, bahwa Departemen Kominfo merasa cukup efektif dalam memperoleh dukungan dari berbagai pihak untuk mengatasinya secara cepat denganminimalisasi reaksi yang berlebihan. Dan strategi yang keempat adalah pelaksansaan penegakan hukum berdasarkan ketentuan yang berlaku.
Rapat kick off sosialisasi internet sehat ini dihadiri oleh sejumlah
perwakilan yang tergabung di dalam Tim Sosialisasi Internet Sehat yang
pembentukan timnya adalah berdasarkan Keputusan Menteri Kominfo No.
28/KEP/M.KOMINFO/1/20009 tentang Tim Sosialisasi Internet Sehat, yang
melibatkan berbagai pihak, di antaranya beberapa pejabat di lingkungan
departemen Kominfo, Mabes Polri, MUI, PP Muhamadiyah, PB NU, PGI, KWI,
Parisada Hindu Dharma Indonesia, Kowani, Depdiknas, Depag, APJII dan
lain sebagainya. Sosialisasi internet sehat ini bukan yang
pertama-kalinya difasilitasi oleh Departemen Kominfo, karena pada
waktu-waktu yang lalu dilakukan dengan mengacu pada Keputusan Dirjen
Aplikasi Telematika No. 43/KEP/DJAT/KOMINFO/7/2008 tentang Tim Pelaksana
Sosialisasi, Kampanye dan Pemanfaatan Internet Sehat – 2008, yang
ditanda-tangani oleh Dirjen Aplikasi Telematika Cahyana Ahmadjayadi pada
tanggal 15 Juli 2008. Tim sosialisasi kali ini mempunyai tugas:
menerima aduan masyarakat perorangan maupun kelompok mengenai dugaan
pelanggaran konten multimedia, mengklarifikasi dan memverifikasi aduan,
menyelenggaraan sidang panel yudikasi dan memutuskan tindak lanjut
aduan, melakukan sosialisasi dan edukasi masyarakat tentang pemanfaatan
internet sehat, dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugasnya secara
berkala kepada Menteri Kominfo.
Kepala Pusat Informasi dan Humas Depkominfo,
Gatot
Tidak ada komentar:
Posting Komentar